Plato Foundation

Ajak Kampanyekan Pencegahan Narkoba, PLATO Foundation Dorong Peran Media

Facebook
WhatsApp
Twitter

PLATO Foundation terus menggemakan pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui berbagai upaya. Selasa (10/03) lalu, bersama 37 rekan media, PLATO menyelenggarakan Workshop Penguatan Peran Media dalam Mendukung Program Pencegahan Narkoba Berbasis Masyarakat di Grand Darmo Suite. Acara bertajuk, “Penguatan Peran Media dalam Mendukung Program Pencegahan Narkoba Berbasis Masyarakat” berlangsung mulai siang hingga sore.

Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peran media sebagai garda terdepan untuk mengkampanyekan pentingnya program pencegahan penyalahgunaan narkoba ke masyarakat luas. Selain itu, harapannya media juga dapat membantu mengedukasi publik melalui penyebaran pesan-pesan anti narkoba. Kegiatan ini diawali dengan paparan Direktur PLATO, Dita Amalia, mengenai Tantangan dan Praktik Baik Pelaksanaan Program Pencegahan yang dilakukan oleh PLATO selama tahun 2021, sekaligus mengimbau rekan media untuk ikut mensukseskan penyebaran Survey Situasi Penyalahgunaan Narkoba di Surabaya yang diinisiasi oleh PLATO.

Dalam workshop ini, juga dihadirkan Ketua AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Eben Haezer untuk memberikan paparan mengenai Jurnalisme untuk Mengadvokasi Persoalan Publik. Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Ria Damayanti bersama rekan media yang hadir. Antusiasme peserta begitu terasa, hal ini dapat dilihat dari berbagai pertanyaan dan tanggapan yang muncul selama proses diskusi berlangsung. Tidak hanya itu, sebelum acara ditutup, Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo, memberikan arahan singkat mengenai isu serupa secara virtual. Dalam paparannya, beliau menyampaikan harapannya agar media dapat turut berkontribusi dalam penyebaran himbauan terkait isu narkoba. Media juga diharapkan dapat mengungkap kisah-kisah keluarga korban penyalahgunaan narkoba sebagai upaya himbauan sekaligus upaya menggugah masyarakat terkait penanganan isu narkoba.

Dalam kesempatan yang sama,  Ketua AJI (Aliansi Jurnalis Indonesia) Surabaya, Eben Haezer menjelaskan kepada awak media yang siang itu menjadi peserta acara. Eben mengimbau agar pemberitaan mengenai narkoba harus komprehensif dan seimbang sehingga korban mendapat perhatian yang sesuai di mata hukum.

“Etika jurnalisme advokasi persoalan public memang harus dipelajari dengan baik. Dalam hal ini jurnalis melangkah lebih jauh, tidak hanya sekedar menjalankan tugas to inform (untuk menginformasikan), tetapi juga membuat sebuah berita yang mendorong pembaca untuk bertindak melakukan sesuatu,” jelasnya.

Dita juga menyatakan dukungannya tentang ini, terutama bila korban narkoba adalah anak-anak, “Wartawan harus punya perspektif tentang perlindungan hak anak, sehingga anak-anak sebagai korban tetap terlindungi. Inilah pentingnya peran media,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Muhammad Aris Purnomo mengatakan jika informasi perihal narkotika selama ini masih belum cukup dipahami oleh masyarakat luas. Ketersediaan informasi yang edukatif selama ini kurang mengena untjk kalangan anak-anak muda.

“Narkotika bukan untuk penambah stamina, obat penghilang stres, ataupun anggapan lain yang akan berdampak buruk dalam jangak panjang,” bebernya.

Maka dari itu, kata Aris, peran media sangatlah penting untuk menyajikan informasi yang berguna untuk masyarakat luas.

“Mari kita berkolaborasi memerangi narkoba, yang selama ini menjadi momok bagi generasi bangsa Indonesia di masa depan,” pungkasnya. *ay