Plato Foundation

Jamin Perlindungan Anak, Perempuan, dan Kelompok Rentan, PLATO Gelar PEPSS Internal

Facebook
WhatsApp
Twitter

Surabaya,

Perempuan dan anak merupakan satu dari kelompok rentan yang kerap kali mendapat perlakuan kurang menyenangkan hingga eksploitasi, baik secara psikis maupun fisik. Bahkan tidak menutup kemungkinan di lembaga-lembaga yang notabene memperjuangkan kemanusiaan. Tentunya ini sebuah ironi, bila terjadi. Siapa yang bertanggungjawab, siapa yang harus dituntut, siapa yang akan membela, dan beragam pertanyaan panjang yang tiada habisnya.

Untuk itu, perlindungan anak dan perempuan mutlak dilakukan dengan banyak gebrakan-gebrakan. Salah satunya dengan mengadakan Capacity Building dalam pelatihan PEPSS (Perlindungan dari Eksploitasi dan Perlakuan Salah Seksual). Acara yang digelar pada Sabtu (14/8/2021) ini diikuti oleh seluruh staf Plato serta mitra kerja dari beberapa koalisi pencegahan dan penanggulangan narkoba.

Mengingat pentingnya kegiatan ini, Direktur PLATO Foundation menyatakan dukungannya, “Jadi kegiatan ini dilakukan sebagai tanggung jawab PLATO sebagai organisasi untuk memastikan staf, mitra, konsultan, kontraktor, sukarelawan, dan stakeholder lainnya tidak melakukan hal-hal yang merugikan, mengeksploitasi dan melecehkan pihak-pihak rentan termasuk anggota tim,” jelas Dita Amalia.

Dalam kesempatan itu, Nanang Abdul Chanan, S.Sos menjadi narasumber. Laki-laki yang juga Pembina PLATO Foundation ini cukup rileks menyampaikan materi, tak heran seluruh peserta fokus dengan paparannya.

Nanang juga menjelaskan bagaimana sebuah isntitusi atau lembaga, baik di sektor pendidikan maupun non pendidikan bisa saja gagal melakukan perlindungan tersebuat akibat belum adanya strategi yang jitu dalam membangun lingkungan dan budaya untuk melindungi anak-anak dari praktik-praktik tersebut, tidak memiliki panduan yang akurat dalam pencegahan kekerasan, atau bisa juga tidak memiliki mekanisme yang jelas bagaimana merekrut orang yang bekerja di organisasi.

“Belum adanya prosedur atau mekanisme yang tuntas ketika terjadi kekerasan, eksploitasi atau perlakuan salah pada anak yang dilakukan oleh pekerja, karyawan atau anak yang lebih senior, juga harus menjadi perhatian,” jelas Konsultan Kota Layak ini lewat media daring.

Bukan hanya itu, dalam pelatihan PEPSS ini seluruh staf diajak memahami tentang kekerasan berbasis gender (KBG) serta pelecehan seksual. Nanang kembali menegaskan bahwa banyak sekali pemahaman yang masih salah tentang gender. Tentunya ini harus diluruskan kembali.

“Disinilah pentingnya pemahaman tentang gender. Gender lebih mengacu pada kontruksi sosial, pembedaan peran fungsi laki-laki dan perempuan yang ditentukan secara sosial. Dapat berubah serta dipertukarkan,” lanjut Nanang.

Definisi, batasan-batasan serta bagaimana kebijakan-kebijakan yang aplikatif dapat diterapkan. Untuk itu, sesuai tagline yang diusung, “PLATO Stands for Equity and Protection for All” , PLATO akan memberikan kontribusi menyukseskan PEPSS. *ayn