Surabaya, Jumat, 8 November 2024. Kegiatan diawali dengan sambutan sekaligus membuka kegiatan yang disampaikan oleh Eva Rachmawati selaku Kepala UPTD Kampung Anak Negeri. Dalam sambutannya Eva sangat mengapresiasi kegiatan yang dihadirkan oleh UNICEF bagi orang tua di Rumah Anak Prestasi ini. “Dibutuhkan kesabaran serta pemahaman yang mendalam tentang kesehatan mental dari para orang tua dan pengasuh sehingga dapat menjadi bekal penting dalam mendampingi dan mendukung kesehatan mental remaja disabilitas” seru Eva. Telah hadir 35 peserta dari orang tua remaja disabilitas, turut hadir juga pendamping Rumah Anak Prestasi dan juga pendamping dari bidang Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) DP3APPKB Kota Surabaya. Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan sesi HAT bagi orang tua. Namun karena orang tua yang hadir telah membawa anak-anaknya, agar kegiatan berjalan kondusif, sesi dibagi menjadi dua kelas yaitu sesi remaja dan sesi orang tua.
Sesi anak difasilitasi oleh Annisa Taqwa ZM selaku fasilitator kesehatan mental remaja dari Yayasan PLATO. Kegiatan diawali dengan bernyanyi bersama dan berkenalan antar peserta. Fasilitator kemudian mendorong peserta untuk bercerita tentang pengalaman emosi mereka seperti bahagia, marah, sedih, takut, jijik. “Aku marah dan nangis pas teman aku mengejek” jawab salah satu peserta. Fasilitator menekankan bahwa setiap orang akan bereaksi berbeda-beda, termasuk saat sedang marah, dan untuk mengelola rasa marah banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya menggambar. Peserta kemuadian diajak untuk menggambar apapun yang membuat mereka merasa bahagia pada selembar kertas. Selanjutnya, masing-masing peserta bercerita tentang gambar yang telah dibuat. Fasilitator mendorong peserta untuk saling memberi apresiasi melalui tepukan dan nyanyian. Sebelum sesi berakhir, fasilitator mengajak peserta belatih pernafasan sederhana dengan menarik dan menghembuskan nafas. Fasilitator juga membuat kuis dengan memberikan pertanyaan sederhana sebelum peserta kembali ke ruangan bersama orangtua.
Sesi orang tua difasilitasi oleh Dita Amalia, yang menekankan bahwa kegiatan ini merupakan upaya kolaboratif dalam mendukung kesejahteraan mental remaja disabilitas di Surabaya. “Kami berharap, dengan pembekalan ini, para orang tua dapat memahami pentingnya kesehatan mental dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam mengelola emosi serta memberikan dukungan yang tepat bagi remaja disabiilitas,” ujar Dita.
Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk memahami kesehatan mental lebih mendalam serta belajar mengelola emosi dan stres. Melalui praktik langsung, mereka diharapkan dapat menerapkan keterampilan ini kapanpun diperlukan untuk mendukung diri mereka dan anak-anak mereka yang istimewa.